Iklan

,

Perhatikan ini Tanda-tanda Kekurangan Zat Besi

Admin
6/12/2025, 15.12 WIB

SAGARAMEDIA, -- Kulit pucat, rambut rontok, dan kuku rapuh dapat menjadi tanda bahwa tubuh Anda membutuhkan zat besi melalui makanan seperti daging merah, hati, telur, dan kacang-kacangan.


Zat besi merupakan mineral penting yang berperan dalam proses pembentukan darah, pengangkutan oksigen, metabolisme sel, dan dukungan kekebalan tubuh. Menurut Pusat Nutrisi Nutrihome, ketika tubuh kekurangan zat besi, banyak gejala yang muncul secara diam-diam, yang berdampak negatif pada kesehatan.


Kelelahan terus-menerus yang tidak dapat dijelaskan dan kurangnya energi bahkan ketika sudah cukup istirahat adalah beberapa tanda kekurangan zat besi yang paling umum. Orang dengan kekurangan zat besi sering merasa mengantuk, kurang konsentrasi, dan kinerja kerja serta belajar menurun.


Kulit pucat terjadi ketika jumlah hemoglobin (protein penting yang mengandung zat besi yang ditemukan dalam sel darah merah) menurun, sehingga memperlambat pengiriman oksigen ke jaringan. Kulit pucat dapat terlihat di bibir, gusi, telapak tangan, atau kuku.


Sesak napas merupakan gejala umum pada penderita kekurangan zat besi . Saat melakukan olahraga ringan atau menaiki tangga, sebagian penderita kekurangan zat besi juga merasakan sesak napas. Hal ini disebabkan oleh sel darah merah yang kurang dalam jumlah dan kualitas untuk mengangkut oksigen ke organ-organ tubuh.


Rambut rontok, kuku rapuh, keriting atau berlekuk juga bisa menjadi tanda kekurangan zat besi dalam jangka panjang. Kondisi ini terjadi ketika sel-sel benih rambut dan kuku kekurangan nutrisi yang dibutuhkan untuk mempertahankan regenerasi.


Sakit kepala, pusing, dan pening sering kali merupakan akibat dari kekurangan oksigen ke otak. Beberapa orang dengan kekurangan zat besi memiliki gejala detak jantung cepat dan detak jantung tidak teratur bahkan saat beristirahat.


Dalam banyak kasus, orang dengan kekurangan zat besi juga memiliki keinginan untuk mengonsumsi barang-barang yang bukan makanan seperti es, tanah liat, atau kertas (dikenal sebagai sindrom Pica). Ini adalah cara tubuh memberi sinyal anemia berat, yang memerlukan pemeriksaan dini dan suplementasi zat besi.


Kekurangan zat besi juga mengurangi kekebalan tubuh, membuat tubuh rentan terhadap infeksi, sakit tenggorokan, sariawan, atau pemulihan yang lambat dari penyakit. Pada wanita, kekurangan zat besi menyebabkan gangguan menstruasi, peningkatan volume darah menstruasi yang tidak normal.


Penderita kekurangan zat besi sebaiknya mengombinasikan konsumsi makanan yang kaya zat besi dan vitamin C untuk meningkatkan penyerapan zat besi bagi tubuh. Jika mengalami anemia kekurangan zat besi, penderita perlu memeriksakan diri ke dokter, mengikuti petunjuk pengobatan, dan mengonsumsi suplemen yang tepat untuk menghindari efek samping yang tidak diinginkan. 


Dokter akan memeriksa nutrisi, mengukur komposisi tubuh dengan mesin InBody 770, dan menguji zat gizi mikro dalam tubuh dengan mesin kromatografi cair kinerja tinggi UPLC, untuk menentukan zat gizi mana yang kurang atau berlebih dalam tubuh. Dari situ, dokter akan menyarankan diet yang tepat, suplemen vitamin dan mineral.***

DomaiNesia